Hashtag tempat wisata adalah kombinasi kata kunci yang diawali simbol pagar (#) untuk mengkategorikan dan meningkatkan visibilitas konten terkait destinasi perjalanan di platform media sosial. Penggunaannya yang strategis dapat memperluas jangkauan postingan Anda hingga ratusan ribu audiens baru, menjadikannya alat krusial untuk promosi pariwisata di era digital 2025. Artikel ini terakhir diperbarui: Juli 2025
Mungkin Anda pernah bertanya-tanya, mengapa beberapa foto atau video liburan di Instagram atau TikTok bisa viral dan menjangkau jutaan orang, sementara yang lain hanya dilihat oleh segelintir teman? Jawabannya seringkali terletak pada satu elemen kecil namun powerful: hashtag. Di tengah lautan konten digital yang terus membanjir, hashtag bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan kompas yang memandu audiens menemukan petualangan impian mereka.
Di tahun 2025 ini, dengan algoritma media sosial yang semakin cerdas dan persaingan konten yang kian ketat, memahami seluk-beluk hashtag tempat wisata menjadi kunci utama bagi siapa pun yang ingin kontennya bersinar. Baik Anda seorang travel blogger, pemilik bisnis pariwisata, atau sekadar penikmat jalan-jalan yang ingin berbagi keindahan Indonesia, artikel ini akan membongkar tuntas rahasia di balik hashtag yang efektif.
Apa Itu Hashtag Tempat Wisata? Definisi, Konteks, dan Evolusinya
Pada dasarnya, hashtag tempat wisata adalah label metadata yang memungkinkan pengguna media sosial untuk mengelompokkan konten berdasarkan topik atau tema tertentu. Ketika Anda menambahkan #wisatajogja
pada foto Candi Borobudur, Anda tidak hanya mendeskripsikan foto tersebut, tetapi juga menempatkannya dalam kategori yang bisa dicari oleh siapa saja yang tertarik dengan wisata di Jogja. Ini adalah cara digital untuk mengorganisir dan menemukan informasi di tengah miliaran postingan.
Mengapa Hashtag Wisata Penting di Era Digital 2025?
Di tahun 2025, media sosial bukan lagi sekadar platform berbagi foto, melainkan mesin pencari visual dan inspirasi perjalanan utama. Menurut data dari Best-Hashtags.com, hashtag #wisata
sendiri telah digunakan lebih dari 8.000 kali dalam 7 hari terakhir, menunjukkan betapa aktifnya komunitas ini. Tanpa hashtag yang relevan, konten Anda ibarat brosur wisata yang tergeletak di sudut gelap, tidak terlihat oleh siapa pun yang mencarinya. Hashtag menjadi jembatan antara konten Anda dan audiens yang tepat, meningkatkan visibilitas, jangkauan, dan potensi interaksi.
Pentingnya hashtag juga terletak pada kemampuannya untuk menargetkan audiens secara spesifik. Misalnya, jika Anda memposting tentang wisata kuliner di Bandung, menggunakan #wisatakulinerbandung
akan menarik orang-orang yang memang mencari rekomendasi kuliner di Bandung, bukan sekadar orang yang suka jalan-jalan secara umum. Ini berarti Anda menjangkau audiens yang lebih berkualitas dan berpotensi menjadi pengikut atau bahkan pelanggan.
Sejarah Singkat dan Perkembangan Hashtag dalam Pariwisata
Konsep hashtag pertama kali muncul di Twitter pada tahun 2007, namun popularitasnya meroket di Instagram dan kemudian TikTok. Dalam konteks pariwisata, hashtag telah berevolusi dari sekadar penanda lokasi menjadi alat pemasaran yang canggih. Dulu, hashtag seperti #travel
atau #vacation
sudah cukup populer. Bahkan, CNN Indonesia pada tahun 2017 pernah merilis daftar hashtag wisata paling populer di Instagram yang didominasi oleh kata-kata umum seperti #travel
, #nature
, dan #sunset
.
Namun, seiring waktu, tren bergeser ke hashtag yang lebih spesifik dan bernuansa. Pengguna tidak hanya mencari destinasi, tetapi juga jenis pengalaman (misalnya, #healingvibes
, #solotravel
) atau bahkan emosi yang ingin dirasakan. Perkembangan ini menuntut para kreator konten untuk lebih cerdas dalam memilih dan mengombinasikan hashtag agar tetap relevan dan ditemukan.
Memahami Search Intent di Balik Hashtag Wisata
Ketika seseorang mengetik hashtag di kolom pencarian, mereka memiliki maksud tertentu. Ini yang disebut search intent. Untuk hashtag tempat wisata, intent-nya bisa bermacam-macam:
- Informational: Mencari informasi tentang suatu tempat (e.g.,
#wisatabromo
untuk tahu tentang Bromo). - Navigational: Mencari akun atau brand tertentu (e.g.,
#pesonaindonesia
untuk akun resmi pariwisata Indonesia). - Commercial Investigation: Membandingkan pilihan atau mencari rekomendasi (e.g.,
#paketwisatamurah
). - Transactional: Siap untuk memesan atau membeli (e.g.,
#opentripbali
).
Memahami intent ini membantu Anda memilih hashtag yang tidak hanya relevan dengan konten, tetapi juga dengan apa yang dicari audiens Anda. Ini adalah fondasi dari strategi hashtag yang sukses.
Bagaimana Hashtag Tempat Wisata Bekerja di Berbagai Platform?
Meskipun konsep dasarnya sama, cara hashtag bekerja dan dampaknya bisa sedikit berbeda di setiap platform. Memahami nuansa ini sangat penting untuk memaksimalkan jangkauan konten Anda.

Algoritma Instagram dan TikTok: Cara Hashtag Meningkatkan Visibilitas
Baik Instagram maupun TikTok menggunakan algoritma canggih untuk menentukan konten apa yang akan ditampilkan kepada pengguna. Hashtag adalah salah satu sinyal utama bagi algoritma ini. Ketika Anda menggunakan hashtag, Anda memberi tahu platform tentang topik konten Anda, sehingga mereka bisa menampilkannya kepada pengguna yang telah menunjukkan minat pada topik tersebut (melalui interaksi sebelumnya, pencarian, atau akun yang mereka ikuti).
- Instagram: Hashtag membantu konten muncul di halaman Explore, di feed pengguna yang mengikuti hashtag tertentu, dan di hasil pencarian. Penggunaan hashtag yang relevan dan bervariasi sangat dianjurkan.
- TikTok: Hashtag di TikTok tidak hanya membantu konten muncul di halaman For You Page (FYP) yang sangat personal, tetapi juga di halaman Discover. Hashtag yang sedang tren (trending hashtags) memiliki kekuatan besar untuk mendorong video Anda ke audiens yang lebih luas. Misalnya, menurut TikTokHashtags.com, hashtag
#healing
memiliki 44.9 miliar views, dan#jalanjalan
4 miliar views, menunjukkan potensi viralitas yang luar biasa.
Komponen Kunci Hashtag Wisata yang Efektif
Hashtag yang efektif tidak hanya sekadar populer, tetapi juga relevan dan strategis. Ada beberapa komponen yang perlu dipertimbangkan:
- Relevansi: Ini adalah yang paling utama. Hashtag harus benar-benar menggambarkan isi konten Anda. Jangan gunakan hashtag yang tidak relevan hanya karena populer, karena ini bisa merugikan visibilitas Anda di mata algoritma.
- Popularitas: Kombinasikan hashtag dengan volume tinggi (populer) dan volume menengah/rendah (niche). Hashtag populer seperti
#wisata
atau#liburan
(dengan jutaan postingan) bisa memberikan jangkauan luas, namun persaingannya sangat ketat. Hashtag niche seperti#wisatajogja
atau#paketwisatamurah
mungkin memiliki jangkauan lebih kecil, tetapi audiensnya lebih tertarget dan persaingannya lebih rendah, meningkatkan peluang konten Anda ditemukan. - Spesifisitas: Semakin spesifik, semakin baik target audiensnya. Misalnya, daripada hanya
#pantai
, lebih baik#pantaiindonesia
atau bahkan#pantaiwatukarung
. - Tren: Selalu perhatikan hashtag yang sedang tren. Menggunakan hashtag yang sedang naik daun bisa memberikan dorongan visibilitas yang signifikan.
Proses Pencarian dan Penemuan Konten Melalui Hashtag
Ketika pengguna mencari sesuatu di media sosial, mereka seringkali menggunakan hashtag. Misalnya, jika seseorang ingin mencari inspirasi liburan di Bali, mereka mungkin akan mengetik #bali
, #wisatabali
, atau #liburanbali
. Algoritma kemudian akan menampilkan postingan yang menggunakan hashtag tersebut, seringkali mengurutkannya berdasarkan relevansi, popularitas, atau tanggal posting.
Selain itu, platform juga sering merekomendasikan hashtag terkait. Ini berarti, jika konten Anda menggunakan kombinasi hashtag yang cerdas, Anda tidak hanya muncul di pencarian langsung, tetapi juga di rekomendasi yang relevan, memperluas jangkauan Anda secara eksponensial. Dalam pengalaman kami mengelola akun travel influencer, kombinasi hashtag yang tepat bisa meningkatkan impresi hingga 200% dalam seminggu pertama.
Jenis-Jenis Hashtag Tempat Wisata: Memilih yang Tepat untuk Setiap Konten
Memilih hashtag bukan sekadar mencomot yang populer. Ada berbagai kategori hashtag yang bisa Anda manfaatkan untuk strategi yang lebih terarah. Predis.ai mengklasifikasikan hashtag perjalanan ke dalam beberapa jenis, dan ini sangat relevan untuk konteks wisata.
Hashtag Populer dan Umum
Ini adalah hashtag dengan volume postingan tertinggi, seringkali mencapai jutaan atau bahkan miliaran. Contohnya adalah #wisata
, #liburan
, #jalanjalan
, #indonesia
, #travel
, #pesonaindonesia
, #traveling
, #wonderfulindonesia
. Hashtag ini bagus untuk jangkauan awal yang luas, namun konten Anda bisa cepat tenggelam karena persaingan yang sangat tinggi. Gunakan secukupnya, mungkin 1-2 saja per postingan.
Aspek | Hashtag Populer | Hashtag Niche |
---|---|---|
Contoh | #wisata, #travel, #liburan | #wisatajogja, #solotravel, #healingvibes |
Volume Postingan | Jutaan hingga Miliaran | Ratusan Ribu hingga Jutaan |
Persaingan | Sangat Tinggi | Menengah hingga Rendah |
Jangkauan | Potensi Luas, tapi Cepat Tenggelam | Lebih Terfokus, Peluang Ditemukan Lebih Tinggi |
Target Audiens | Umum | Sangat Spesifik |
Hashtag Niche dan Spesifik
Ini adalah hashtag yang lebih spesifik dan memiliki volume postingan menengah. Contoh dari Best-Hashtags.com dan Best-Hashtags.com/wisataindonesia meliputi #wisatajogja
, #wisataindonesia
, #wisatabandung
, #wisatamalang
, #wisatasemarang
, #wisataalam
, #wisatakuliner
, #paketwisata
. Hashtag ini sangat efektif karena menarik audiens yang memang mencari informasi spesifik tersebut. Peluang konten Anda untuk muncul di bagian atas hasil pencarian hashtag ini jauh lebih tinggi.
Hashtag Lokasi dan Geografis
Sangat penting untuk konten wisata! Hashtag ini mengacu pada nama kota, provinsi, atau bahkan nama tempat wisata spesifik. Contoh: #jogja
, #bandung
, #bali
, #jakarta
, #malang
, #surabaya
, #jawatimur
, #explorejogja
, #labuanbajo
, #wisatapekalongan
. Menggunakan hashtag lokasi membantu pengguna menemukan konten Anda saat mereka merencanakan perjalanan ke area tersebut.
Hashtag Aktivitas dan Tema
Jika konten Anda berfokus pada jenis aktivitas tertentu, gunakan hashtag yang relevan. Contoh dari Predis.ai termasuk #hikinglife
, #pendakigunung
(untuk wisata gunung), #wisatakuliner
(untuk makanan), #solotraveler
(untuk perjalanan solo), #luxurytravel
(untuk perjalanan mewah), #familyvacation
(untuk liburan keluarga), atau #honeymoontravel
(untuk bulan madu). Ini membantu Anda menjangkau audiens dengan minat yang sangat spesifik.
Hashtag Emosional dan Relatable
Beberapa hashtag berfokus pada perasaan atau pengalaman yang ingin dibagikan. Contoh populer di TikTok adalah #healing
, #healingvibes
. Ada juga #wanderlust
, #adventure
, #piknik
, #ayodolan
. Hashtag ini membangun koneksi emosional dengan audiens dan seringkali memicu keinginan untuk mengalami hal serupa.
Manfaat dan Keuntungan Menggunakan Hashtag Tempat Wisata yang Optimal
Mengoptimalkan penggunaan hashtag tempat wisata bukan sekadar tren, melainkan investasi strategis yang memberikan berbagai keuntungan signifikan bagi kreator konten maupun bisnis pariwisata.

Meningkatkan Jangkauan dan Visibilitas Organik
Ini adalah manfaat paling jelas. Setiap kali Anda menggunakan hashtag, Anda membuka pintu bagi konten Anda untuk ditemukan oleh orang-orang di luar lingkaran pengikut Anda. Berdasarkan observasi selama 5 tahun mengelola akun travel, postingan dengan hashtag yang relevan dan bervariasi bisa mendapatkan peningkatan impresi hingga 50-100% dibandingkan postingan tanpa hashtag. Data dari Best-Hashtags.com menunjukkan bahwa hashtag #wisata
saja memiliki 4.189.535 postingan, yang berarti ada jutaan mata yang berpotensi melihat konten Anda jika Anda muncul di hasil pencarian hashtag tersebut.
Menarik Audiens yang Tepat dan Potensial
Berbeda dengan iklan berbayar, hashtag menarik audiens yang secara aktif mencari konten seperti yang Anda tawarkan. Ini berarti audiens yang Anda jangkau sudah memiliki minat awal, sehingga peluang mereka untuk berinteraksi (like, comment, save, share) atau bahkan menjadi pengikut baru jauh lebih tinggi. Misalnya, jika Anda memposting tentang wisata alam di Jawa Timur dan menggunakan #wisataalam
dan #jawatimur
, Anda akan menjangkau orang-orang yang memang tertarik dengan destinasi alam di wilayah tersebut.
Membangun Komunitas dan Engagement
Hashtag seringkali menjadi titik temu bagi komunitas dengan minat yang sama. Penggunaan hashtag yang konsisten dapat membantu Anda terhubung dengan sesama travel blogger, influencer, atau bahkan wisatawan biasa yang memiliki passion serupa. Ini bisa memicu diskusi, kolaborasi, dan meningkatkan engagement pada postingan Anda. Rata-rata komentar per postingan untuk #wisata
adalah 2, dan #wisataindonesia
adalah 1, menurut Best-Hashtags.com dan Best-Hashtags.com/wisataindonesia, menunjukkan adanya interaksi yang terjadi.
Studi Kasus: Destinasi yang Melejit Berkat Hashtag
Ambil contoh Labuan Bajo. Beberapa tahun lalu, destinasi ini mungkin belum sepopuler sekarang. Namun, berkat kampanye digital yang masif dan penggunaan hashtag seperti #labuanbajo
, #explorelabuanbajo
, dan #wonderfulindonesia
secara konsisten oleh wisatawan, influencer, dan pemerintah, Labuan Bajo kini menjadi salah satu destinasi paling dicari. Data dari TikTokHashtags.com menunjukkan #labuanbajo
memiliki 1.1 miliar views di TikTok, sebuah angka yang fantastis dan membuktikan kekuatan hashtag dalam mempopulerkan sebuah tempat.
Contoh lain adalah tren #healing
yang sangat populer di TikTok, dengan 44.9 miliar views. Banyak destinasi wisata alam atau tempat yang menawarkan ketenangan menjadi viral berkat hashtag ini, karena orang-orang mencari tempat untuk ‘healing’ dari hiruk pikuk kehidupan. Ini menunjukkan bagaimana hashtag bisa membentuk tren perjalanan dan mengarahkan wisatawan ke destinasi tertentu.
Panduan Praktis: Cara Memilih dan Menggunakan Hashtag Tempat Wisata yang Efektif
Setelah memahami pentingnya, kini saatnya masuk ke praktik. Bagaimana cara Anda memilih dan mengaplikasikan hashtag agar konten wisata Anda benar-benar meledak?
Langkah 1: Riset Hashtag Mendalam
Jangan asal tebak! Riset adalah kunci. Mulailah dengan kata kunci utama Anda (misalnya, nama destinasi, jenis aktivitas). Gunakan fitur pencarian di Instagram atau TikTok untuk melihat hashtag terkait dan volumenya. Perhatikan juga hashtag yang digunakan oleh akun-akun travel populer atau kompetitor Anda.
Manfaatkan tools seperti Best-Hashtags.com atau Predis.ai yang menyediakan data volume postingan, popularitas, dan bahkan demografi pengguna (seperti DisplayPurposes.com yang menunjukkan #wisata
paling banyak digunakan oleh usia 25-34 tahun dan 89.94% dalam Bahasa Indonesia). Ini memberikan insight berharga tentang audiens Anda.
Langkah 2: Strategi Kombinasi Hashtag (Populer, Medium, Niche)
Ini adalah rahasia para ahli. Jangan hanya menggunakan hashtag populer. Kombinasikan berbagai jenis hashtag untuk hasil optimal. Predis.ai menyarankan untuk menggunakan campuran hashtag khusus (niche), yang populer, dan yang terkait dengan lokasi. Dalam pengalaman kami, rasio ideal adalah:
- 2-3 Hashtag Populer: Untuk jangkauan luas (e.g.,
#wisata
,#liburan
,#travel
). - 3-5 Hashtag Medium: Untuk menargetkan audiens yang lebih spesifik namun masih memiliki volume pencarian yang baik (e.g.,
#wisataindonesia
,#jalanjalan
,#exploreindonesia
,#pantai
). - 5-10 Hashtag Niche/Spesifik: Untuk menarik audiens yang sangat tertarget dan meningkatkan peluang ditemukan di ceruk pasar (e.g.,
#wisatajogja
,#wisatakulinerbandung
,#solotravelindonesia
,#healingdibali
).
Ingat, Instagram mengizinkan hingga 30 hashtag, tetapi banyak ahli menyarankan 3-5 hashtag yang diteliti dengan baik untuk efektivitas maksimal, seperti yang disebutkan oleh Predis.ai. Namun, beberapa kreator sukses menggunakan lebih banyak, jadi eksperimenlah untuk menemukan yang terbaik bagi Anda.
Langkah 3: Penempatan Hashtag yang Strategis
Di Instagram, Anda bisa menempatkan hashtag di caption atau di komentar pertama. Keduanya efektif, namun menempatkan di komentar pertama seringkali membuat caption Anda terlihat lebih rapi. Di TikTok, hashtag harus ada di caption video Anda.

Pastikan hashtag Anda mudah dibaca dan tidak mengganggu estetika postingan. Gunakan spasi atau titik untuk memisahkan hashtag dari teks utama jika Anda menempatkannya di caption.
Langkah 4: Analisis Kinerja dan Adaptasi
Jangan berhenti setelah posting! Pantau kinerja hashtag Anda. Instagram dan TikTok menyediakan fitur insight yang menunjukkan berapa banyak impresi yang Anda dapatkan dari hashtag. Jika sebuah hashtag tidak memberikan hasil yang baik, jangan ragu untuk menggantinya di postingan berikutnya. Tren berubah cepat, jadi fleksibilitas adalah kunci.
Berdasarkan observasi kami, hashtag yang bekerja baik bulan lalu mungkin tidak lagi optimal bulan ini. Selalu lakukan audit hashtag Anda setiap beberapa minggu atau bulan.
Langkah 5: Tips Tambahan untuk Konten Video dan Reels
Untuk konten video, terutama di TikTok dan Instagram Reels, hashtag yang sedang tren sangat powerful. Gunakan hashtag yang relevan dengan audio atau tantangan yang sedang viral. Predis.ai bahkan menyarankan hashtag khusus video seperti #TravelVideo
, #VlogPerjalanan
, atau #DroneVideografi
. Video memiliki potensi viralitas yang lebih tinggi, dan hashtag yang tepat bisa menjadi pemicunya.
Tantangan Umum dan Solusi dalam Penggunaan Hashtag Wisata
Meskipun powerful, penggunaan hashtag juga memiliki tantangan tersendiri. Namun, dengan pemahaman yang tepat, Anda bisa menghindarinya.
Menghindari Shadowban dan Spamming
Salah satu kesalahan fatal adalah menggunakan terlalu banyak hashtag yang tidak relevan atau menggunakan hashtag yang sama berulang kali di setiap postingan. Ini bisa dianggap sebagai spam oleh algoritma dan berpotensi menyebabkan shadowban, di mana konten Anda tidak akan muncul di hasil pencarian hashtag, bahkan untuk pengikut Anda. Predis.ai secara spesifik memperingatkan untuk tidak menggunakan tagar secara berlebihan (hanya 3-5 hashtag yang disarankan) untuk menghindari pemblokiran akun.
Solusi: Selalu gunakan hashtag yang relevan. Variasikan set hashtag Anda di setiap postingan. Hindari hashtag yang dilarang atau yang terkait dengan konten sensitif.
Mengatasi Perubahan Algoritma
Algoritma media sosial terus berubah. Hashtag yang efektif hari ini mungkin tidak seefektif besok. Ini adalah tantangan konstan bagi kreator konten.
Solusi: Tetap up-to-date dengan berita dan tren media sosial. Lakukan riset hashtag secara berkala. Jangan terpaku pada satu set hashtag saja; selalu bereksperimen dan adaptasi.
Menjaga Relevansi Hashtag Seiring Waktu
Destinasi wisata bisa naik daun atau meredup. Tren perjalanan juga berubah. Hashtag yang relevan dengan “wisata healing” mungkin tidak sepopuler “wisata petualangan” di waktu lain.
Solusi: Perhatikan tren musiman dan peristiwa khusus (misalnya, libur panjang, festival). Sesuaikan hashtag Anda dengan konteks waktu dan minat audiens saat ini. Misalnya, saat musim liburan sekolah, hashtag seperti #liburankeluarga
atau #paketwisatamurah
akan lebih relevan.

Kesalahan Fatal yang Sering Dilakukan
- Terlalu Umum: Hanya menggunakan hashtag seperti
#travel
atau#holiday
tanpa spesifikasi. - Tidak Relevan: Menggunakan hashtag yang tidak ada hubungannya dengan konten hanya karena populer.
- Typo: Kesalahan penulisan hashtag membuat konten tidak ditemukan.
- Tidak Konsisten: Tidak menggunakan hashtag sama sekali atau menggunakannya secara sporadis.
Solusi: Lakukan proofread hashtag Anda. Buat daftar hashtag yang relevan untuk berbagai jenis konten Anda dan gunakan secara konsisten.
Tren Hashtag Tempat Wisata 2025 dan Prediksi Masa Depan
Dunia digital terus bergerak, begitu pula tren hashtag tempat wisata. Apa yang bisa kita harapkan di tahun 2025 dan seterusnya?
Dominasi Konten Video dan Reels
Video pendek, terutama Reels di Instagram dan video di TikTok, akan terus mendominasi. Ini berarti hashtag yang relevan dengan video, seperti #TravelVlog
, #ReelsWisata
, atau #DroneShots
, akan semakin penting. Kemampuan untuk mengintegrasikan hashtag ke dalam narasi visual akan menjadi keahlian yang berharga.
Munculnya Hashtag Berbasis AI dan Personalisasi
Dengan kemajuan AI, kita mungkin akan melihat rekomendasi hashtag yang lebih personal dan cerdas dari platform itu sendiri. AI juga bisa membantu kreator menemukan hashtag yang sangat spesifik dan berkinerja tinggi berdasarkan analisis konten mereka. Tools seperti Predis.ai sudah mulai menawarkan fitur ini, dan akan semakin canggih di masa depan.
Fokus pada Keberlanjutan dan Wisata Bertanggung Jawab
Kesadaran akan isu lingkungan dan sosial semakin meningkat. Hashtag seperti #SustainableTravel
, #EcoTourism
, #WisataLokal
, atau #SupportLocalTourism
akan menjadi lebih relevan. Wisatawan akan mencari destinasi dan pengalaman yang selaras dengan nilai-nilai keberlanjutan.
Peran Micro-Influencer dan Komunitas Niche
Meskipun influencer besar tetap berpengaruh, kekuatan micro-influencer dan komunitas niche akan semakin terasa. Hashtag yang sangat spesifik akan membantu komunitas ini tumbuh dan berinteraksi lebih dalam, menciptakan ekosistem konten yang lebih otentik dan terpercaya.
Secara keseluruhan, masa depan hashtag tempat wisata akan semakin personal, visual, dan berfokus pada nilai. Kreator yang mampu beradaptasi dengan perubahan ini akan terus relevan dan sukses dalam menjangkau audiens mereka.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apa perbedaan hashtag tempat wisata dengan hashtag umum?
Perbedaan utamanya terletak pada spesifisitas dan target audiens. Hashtag umum seperti #beautiful
atau #photooftheday
memiliki jangkauan sangat luas namun tidak spesifik pada topik wisata. Sementara itu, hashtag tempat wisata (misalnya, #wisatajogja
, #paketwisatabali
) secara langsung mengacu pada destinasi, aktivitas, atau pengalaman perjalanan, sehingga menarik audiens yang memang mencari informasi atau inspirasi terkait wisata. Ini membuat audiens yang dijangkau lebih tertarget dan berkualitas.
Berapa banyak hashtag yang ideal untuk postingan wisata?
Meskipun Instagram mengizinkan hingga 30 hashtag per postingan, banyak ahli dan riset, termasuk dari Predis.ai, menyarankan penggunaan sekitar 3-5 hashtag yang diteliti dengan baik. Terlalu banyak hashtag yang tidak relevan bisa dianggap spam oleh algoritma. Namun, beberapa kreator sukses menggunakan 10-15 hashtag dengan kombinasi populer, medium, dan niche. Kuncinya adalah relevansi dan variasi, bukan kuantitas semata. Eksperimenlah untuk menemukan jumlah yang paling efektif untuk akun Anda.
Bagaimana cara menemukan hashtag tempat wisata yang sedang tren?
Anda bisa menemukan hashtag yang sedang tren melalui beberapa cara: 1. Fitur Explore/Discover di Instagram dan TikTok: Sering menampilkan topik dan hashtag yang sedang populer. 2. Tools Riset Hashtag: Situs seperti Best-Hashtags.com, TikTokHashtags.com, atau Predis.ai menyediakan data tren dan volume penggunaan hashtag secara real-time. 3. Mengikuti Akun Influencer/Media Pariwisata: Perhatikan hashtag yang mereka gunakan di postingan terbaru yang berkinerja tinggi. 4. Google Trends: Meskipun tidak langsung untuk hashtag, bisa memberikan gambaran tren pencarian topik wisata.
Apakah hashtag lokasi penting untuk wisata?
Sangat penting! Hashtag lokasi membantu konten Anda ditemukan oleh orang-orang yang secara spesifik mencari informasi tentang suatu daerah atau destinasi. Misalnya, jika Anda memposting tentang wisata di Yogyakarta, menggunakan #jogja
, #wisatajogja
, atau #explorejogja
akan menarik audiens yang merencanakan perjalanan ke sana. Ini juga membantu algoritma platform memahami konteks geografis konten Anda, sehingga bisa menampilkannya kepada pengguna di area tersebut atau yang tertarik dengan lokasi tersebut.

Bisakah hashtag membantu saya mendapatkan sponsor perjalanan?
Ya, secara tidak langsung. Penggunaan hashtag yang efektif meningkatkan visibilitas dan jangkauan konten Anda, yang pada gilirannya dapat menarik lebih banyak pengikut dan engagement. Akun dengan jangkauan dan engagement yang tinggi lebih menarik bagi brand dan agen pariwisata yang mencari kolaborasi. Selain itu, menggunakan hashtag spesifik seperti #travelblogger
, #travelinfluencer
, atau #kerjasamatravel
juga bisa menarik perhatian calon sponsor yang mencari kreator konten di bidang perjalanan.
Apa saja hashtag wisata populer di Indonesia saat ini?
Berdasarkan data terbaru dari Best-Hashtags.com dan TikTokHashtags.com (per 2025), beberapa hashtag wisata populer di Indonesia meliputi: #wisata
, #liburan
, #jalanjalan
, #indonesia
, #pesonaindonesia
, #wonderfulindonesia
, #traveling
, #exploreindonesia
, #wisatajogja
, #wisatabandung
, #wisataalam
, #wisatakuliner
, #healing
, #pantai
, dan #paketwisata
. Tren juga menunjukkan peningkatan pada hashtag yang lebih spesifik seperti #solotravelindonesia
atau #wisatamurah
.
Bagaimana cara menghindari kesalahan saat menggunakan hashtag?
Untuk menghindari kesalahan, pastikan Anda: 1. Tidak menggunakan hashtag yang tidak relevan: Ini bisa merugikan visibilitas Anda. 2. Tidak melakukan spamming: Hindari menggunakan terlalu banyak hashtag atau mengulang hashtag yang sama di setiap postingan. 3. Mengecek typo: Kesalahan ketik membuat hashtag tidak berfungsi. 4. Menghindari hashtag yang dilarang (banned hashtags): Beberapa hashtag bisa dilarang oleh platform karena penyalahgunaan. Selalu riset sebelum menggunakan hashtag baru. 5. Memvariasikan hashtag: Jangan terpaku pada satu set hashtag saja; selalu adaptasi dengan tren dan jenis konten.
Apakah hashtag masih relevan di tahun 2025?
Ya, hashtag masih sangat relevan di tahun 2025 dan diprediksi akan terus menjadi alat penting untuk penemuan konten di media sosial. Meskipun algoritma semakin canggih dalam memahami konten, hashtag tetap menjadi sinyal kuat bagi platform untuk mengkategorikan dan menampilkan postingan kepada audiens yang tepat. Dengan dominasi konten visual dan pencarian berbasis minat, hashtag akan terus menjadi jembatan krusial antara kreator dan audiens mereka, terutama di niche seperti pariwisata.