Hidden gem adalah istilah yang merujuk pada sesuatu yang indah, berkualitas tinggi, atau menarik, namun belum banyak diketahui atau ditemukan oleh khalayak luas. Seringkali diasosiasikan dengan tempat wisata atau kuliner yang tersembunyi, fenomena ini menawarkan pengalaman otentik dan eksklusif yang sangat dicari di era digital 2025, terutama oleh generasi muda yang haus akan keunikan.
Mungkin Anda pernah merasa bosan dengan destinasi wisata yang itu-itu saja, atau restoran yang selalu ramai dan sudah terlalu “mainstream”. Di sinilah daya tarik hidden gem muncul. Bayangkan menemukan sebuah air terjun tersembunyi di balik hutan lebat yang belum terjamah, atau warung makan sederhana di pelosok gang yang menyajikan hidangan paling lezat yang pernah Anda coba. Sensasi menemukan sesuatu yang istimewa dan belum banyak orang tahu, itulah esensi dari hidden gem.
Fenomena ini bukan sekadar tren sesaat, melainkan refleksi dari keinginan manusia untuk mencari keunikan, ketenangan, dan pengalaman yang lebih personal di tengah hiruk pikuk informasi dan keramaian. Apalagi pasca-pandemi, minat masyarakat untuk menjelajahi tempat-tempat yang tidak terlalu ramai semakin meningkat, menjadikan hidden gem sebagai incaran utama para petualang dan penikmat kuliner.
Artikel ini terakhir diperbarui: Mei 2025
Apa Sebenarnya Hidden Gem? Definisi Mendalam dan Konteksnya
Secara harfiah, hidden gem berasal dari bahasa Inggris yang berarti “permata tersembunyi”. Frasa ini secara intuitif menggambarkan sesuatu yang berharga, indah, atau istimewa, namun keberadaannya belum terungkap atau diketahui secara luas. Dalam percakapan sehari-hari, terutama di media sosial dan kalangan anak muda, istilah ini telah mengalami pergeseran makna dan konteks yang menarik.
Menurut Kumparan, dalam bahasa gaul, hidden gem sering digunakan untuk menunjuk suatu tempat kuliner atau wisata yang bagus dan belum diketahui banyak orang. Senada dengan itu, Detik.com menjelaskan bahwa makna hidden gem di media sosial merujuk pada destinasi yang lokasinya belum banyak diketahui orang lain, tetapi memiliki kualitas di atas rata-rata. Ini bisa berupa tempat makan atau tempat wisata.
Awalnya, istilah ini memang lebih merujuk pada tempat yang benar-benar tersembunyi dengan akses terbatas, sehingga sulit ditemukan. Namun, seiring berjalannya waktu dan pesatnya perkembangan media sosial, makna ini sedikit bergeser. Kini, seperti yang diulas oleh Traveloka, hidden gem bisa merujuk pada tempat yang jarang diketahui publik, bahkan jika aksesnya tidak terlalu sulit. Kuncinya adalah pada aspek “belum banyak diketahui” dan “menakjubkan”.
Yang menarik, cakupan hidden gem tidak hanya terbatas pada tempat fisik. OCBC memperluas definisi ini, menyatakan bahwa hidden gem adalah sesuatu yang indah tetapi belum diketahui banyak orang, dan bisa juga berlaku untuk produk, karya seni, atau bahkan sosok individu yang berbakat namun belum populer. Ini menunjukkan fleksibilitas dan adaptasi istilah ini dalam berbagai konteks kehidupan modern.
Di era 2025, hidden gem menjadi semakin relevan karena beberapa faktor. Pertama, kejenuhan terhadap konten yang seragam di media sosial mendorong pencarian hal-hal yang otentik dan unik. Kedua, data dari IDN Research Institute (seperti dikutip Jajan Jalan) menunjukkan bahwa 82% Gen Z Indonesia lebih memilih wisata yang kurang populer, dengan 52% mencari pengalaman unik yang ditawarkan hidden gem. Ini menegaskan bahwa hidden gem bukan sekadar obrolan, melainkan telah menjadi perilaku wisata yang signifikan.
Ciri-ciri Khas Hidden Gem: Bagaimana Mengenalinya?
Meskipun definisi hidden gem telah bergeser, ada beberapa karakteristik umum yang tetap menjadi patokan untuk mengidentifikasi apakah suatu tempat atau hal layak disebut sebagai “permata tersembunyi”. Berdasarkan berbagai sumber dan pengalaman di lapangan, berikut adalah ciri-ciri yang paling sering ditemukan:

1. Aksesibilitas yang Tidak Biasa atau Sulit Dijangkau
Ini adalah ciri paling klasik dari sebuah hidden gem. Seperti namanya, “tersembunyi” menyiratkan bahwa tempat tersebut tidak mudah ditemukan atau dijangkau. Detik.com dan Traveloka sama-sama menekankan bahwa untuk mencapai hidden gem, seringkali dibutuhkan usaha lebih. Ini bisa berarti harus melewati gang-gang kecil, masuk ke pelosok desa, menelusuri jalan terjal, mendaki bukit, atau bahkan berjalan kaki masuk ke dalam hutan. Lokasinya jarang di pinggir jalan raya atau pusat kota yang mudah terlihat.
2. Belum Banyak Diketahui atau Tidak Populer di Kalangan Umum
Ciri ini adalah inti dari hidden gem. Tempat tersebut belum viral atau belum menjadi tujuan utama banyak orang. Biasanya, hanya penduduk lokal atau komunitas tertentu yang mengetahui keberadaannya. Informasi tentang hidden gem seringkali menyebar dari mulut ke mulut, bukan melalui promosi besar-besaran atau papan nama yang mencolok. Jajan Jalan bahkan menyebutkan bahwa tempat hidden gem jarang atau bahkan tidak melakukan promosi sama sekali, dan jika ada, hanya berupa papan nama seadanya.
3. Keaslian dan Tampilan yang Sederhana Apa Adanya
Hidden gem cenderung mempertahankan keasliannya dan tidak banyak dimodifikasi untuk tujuan komersial. Jika itu adalah wisata alam, lokasinya masih asri dan belum banyak bangunan permanen yang merusak kealamiannya. Untuk tempat makan, tampilannya seringkali sangat sederhana, bahkan bisa menyatu dengan rumah penduduk biasa tanpa ornamen unik yang mencolok. Feastin.id menyebutkan bahwa tempat makan hidden gem tidak mengikuti tren dan tidak “berkosmetik”, melainkan tampil apa adanya namun punya karakter yang kuat.
4. Kualitas yang Unggul (Rasa Lezat, Pemandangan Menakjubkan, dll.)
Meskipun sederhana dan tersembunyi, hidden gem selalu menawarkan kualitas yang luar biasa. Untuk kuliner, rasanya benar-benar enak, seringkali berasal dari resep lawas turun-temurun atau selera lokal yang otentik. Untuk wisata, pemandangannya menakjubkan, keasrian alamnya terjaga, atau memiliki keunikan tersendiri yang tidak ditemukan di tempat lain. Kualitas inilah yang menjadi primadona dan daya tarik utama, bukan gimmick marketing.
5. Jam Buka Singkat atau Cepat Habis (Khusus Kuliner)
Beberapa tempat makan hidden gem memiliki jam buka yang sangat singkat, misalnya hanya beberapa jam di pagi hari, dan makanannya cepat habis. Ini menunjukkan tingginya permintaan dari pelanggan setia yang sudah tahu kualitasnya, meskipun tanpa promosi. Stok yang terbatas dan kebiasaan pelanggan lokal menjadi faktor penyebabnya, seperti yang diungkap oleh Jajan Jalan.
6. Memiliki Karakteristik atau Keunikan Tersendiri
Setiap hidden gem memiliki daya pikat uniknya sendiri. Bisa berupa keasrian alamnya, dekorasi yang berbeda, atau hidangan yang belum pernah ditemui di tempat lain. Keunikan inilah yang menarik pelanggan untuk mampir dan membuat mereka merasa menemukan sesuatu yang spesial. Ini adalah ciri yang ditekankan oleh Detik.com.
Jenis-jenis Hidden Gem: Lebih dari Sekadar Tempat
Meskipun paling sering diasosiasikan dengan tempat, konsep hidden gem sebenarnya jauh lebih luas. Berdasarkan observasi kami selama bertahun-tahun menjelajahi berbagai sudut Indonesia, serta merujuk pada pandangan OCBC, hidden gem bisa diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori:
1. Hidden Gem Wisata Alam
Ini adalah jenis hidden gem yang paling populer dan sering dicari. Meliputi pantai tersembunyi di balik bukit, air terjun di dalam hutan yang belum terjamah, danau di pelosok pegunungan, atau bahkan gua-gua yang jarang dikunjungi. Contohnya, Puncak Cartensz dan Danau Sentani di Papua, Bukit Asah di Bali, atau Pantai Ngitun di Yogyakarta yang disebutkan oleh Traveloka. Keindahan alam yang masih asri dan minim intervensi manusia menjadi daya tarik utamanya.
2. Hidden Gem Kuliner
Kategori ini mencakup restoran, warung makan, atau kedai kopi yang lokasinya tersembunyi (misalnya di dalam gang, pasar tradisional, atau rumah biasa) namun menyajikan makanan atau minuman dengan cita rasa luar biasa. Mereka mungkin tidak memiliki interior instagramable atau promosi gencar, tapi kualitas rasa dan keasliannya membuat orang rela mencarinya. Contohnya, warung nasi uduk legendaris di dalam pasar atau kedai kopi hole-in-the-wall yang hanya diketahui warga lokal.

3. Hidden Gem Produk atau Karya
Tidak hanya tempat, produk atau karya juga bisa menjadi hidden gem. Ini adalah produk dengan kualitas sangat baik namun belum populer di pasaran, atau karya seni (musik, lukisan, buku) yang brilian namun belum mendapatkan pengakuan luas. Penemuan produk atau karya semacam ini seringkali memberikan kepuasan tersendiri bagi penikmatnya, karena mereka merasa menemukan “harta karun” yang belum banyak orang lain miliki atau ketahui.
4. Hidden Gem Sosok atau Individu
Dalam konteks yang lebih luas, hidden gem juga bisa merujuk pada individu yang memiliki bakat, keahlian, atau potensi luar biasa namun belum dikenal publik. Ini bisa berupa seniman lokal yang karyanya memukau, pengrajin dengan keterampilan langka, atau bahkan seorang mentor yang memiliki kebijaksanaan mendalam namun tidak menonjolkan diri. Menemukan dan mengapresiasi sosok-sosok ini adalah bentuk lain dari eksplorasi hidden gem.
Manfaat dan Keuntungan Menjelajahi Hidden Gem
Mengapa banyak orang, terutama Gen Z, begitu tertarik untuk mencari dan menjelajahi hidden gem? Ada beberapa manfaat dan keuntungan signifikan yang ditawarkan oleh pengalaman ini, melampaui sekadar mengunjungi tempat baru:
1. Pengalaman yang Lebih Otentik dan Personal
Berbeda dengan destinasi populer yang seringkali sudah terlalu komersial dan ramai, hidden gem menawarkan pengalaman yang lebih murni dan otentik. Anda bisa merasakan suasana lokal yang sesungguhnya, berinteraksi dengan penduduk setempat, dan menikmati keindahan atau kelezatan tanpa gangguan keramaian. Ini menciptakan memori yang lebih personal dan mendalam.
2. Sensasi Eksklusivitas dan Kebanggaan
Menemukan hidden gem memberikan rasa bangga dan eksklusivitas. Anda merasa seperti seorang penjelajah yang berhasil menemukan harta karun yang belum banyak orang tahu. Sensasi ini sangat memuaskan, apalagi jika Anda bisa membagikan pengalaman tersebut kepada teman-teman atau komunitas Anda, menjadi semacam “pionir” yang memperkenalkan sesuatu yang baru.
3. Ketenangan dan Relaksasi
Bagi banyak orang, hidden gem adalah pelarian dari hiruk pikuk kehidupan kota. Lokasinya yang terpencil dan belum ramai seringkali menawarkan suasana yang tenang, damai, dan sejuk. Ini sangat ideal untuk merelaksasi diri, melepaskan stres, atau sekadar menikmati alam tanpa gangguan. Salsawisata.com menyoroti bahwa hidden gem cocok bagi mereka yang mencari ketenangan.
4. Wawasan Baru dan Pemahaman Budaya Lokal
Mengunjungi hidden gem, terutama di daerah pedesaan atau pelosok, seringkali membuka wawasan baru tentang keindahan alam, keunikan budaya, atau cara hidup masyarakat setempat yang mungkin tidak terlihat di tempat wisata umum. Anda bisa belajar banyak dari penduduk lokal, memperkaya pengetahuan, dan mendapatkan perspektif yang berbeda.
5. Potensi Penemuan yang Tak Terduga
Dalam pengalaman kami sebagai penjelajah kuliner dan destinasi, seringkali penemuan hidden gem terjadi secara tidak sengaja. Saat Anda berani keluar dari jalur utama dan menjelajahi area yang kurang dikenal, potensi untuk menemukan sesuatu yang benar-benar luar biasa dan tak terduga menjadi sangat tinggi. Ini adalah bagian dari petualangan itu sendiri.
Cara Menemukan Hidden Gem: Panduan Praktis untuk Petualang
Cara Menemukan Hidden Gem
Menemukan hidden gem memang membutuhkan sedikit usaha dan keberanian untuk keluar dari zona nyaman. Namun, sensasi penemuannya sangat sepadan. Berikut adalah langkah-langkah praktis dan tips yang bisa Anda terapkan:

Langkah 1: Tanya Komunitas atau Warga Lokal
Ini adalah cara paling efektif dan otentik. Warga lokal adalah sumber informasi terbaik karena mereka hidup dan berinteraksi langsung dengan lingkungan sekitar. Mereka tahu persis di mana “permata tersembunyi” berada. Jangan ragu untuk bertanya kepada pemilik warung, tukang ojek, atau penduduk setempat yang ramah. Mereka biasanya senang berbagi rekomendasi, seperti yang disarankan oleh Jajan Jalan.
Langkah 2: Coba Blusukan ke Pasar Tradisional atau Gang Kecil
Banyak hidden gem kuliner, khususnya, bersembunyi di dalam pasar tradisional atau gang-gang kecil pemukiman warga. Tempat-tempat ini mungkin tidak terlihat menarik dari luar, tapi seringkali menyimpan cita rasa otentik yang luar biasa. Blusukan tidak hanya membantu Anda menemukan makanan enak, tetapi juga memberikan pengalaman budaya yang kaya. Pasar tradisional, menurut Jajan Jalan, adalah sumber informasi kelokalan yang cukup lengkap.
Langkah 3: Pantau Ulasan Blogger Kuliner atau Traveling Lokal
Jika Anda belum bisa berinteraksi langsung dengan warga lokal, mencari informasi dari blogger atau vlogger kuliner/traveling yang fokus pada eksplorasi lokal bisa sangat membantu. Prioritaskan konten organik yang tidak bersifat sponsor atau endorse, karena biasanya lebih jujur dan mendalam. Cari mereka yang memang punya reputasi sering menemukan tempat-tempat unik.
Langkah 4: Ikut Walking Tour atau Komunitas Lokal
Mengikuti walking tour di suatu kota tidak hanya memberikan cerita sejarah, tetapi juga seringkali memperkenalkan Anda pada tempat makan khas atau hidden gem yang tidak tercantum di peta wisata umum. Pemandu lokal biasanya memiliki pengetahuan mendalam tentang “rahasia” daerah tersebut. Bergabung dengan grup atau forum komunitas lokal di media sosial juga bisa menjadi cara efektif untuk mendapatkan rekomendasi.
Langkah 5: Gunakan Peta Digital dengan Cerdas
Meskipun hidden gem tidak selalu mudah ditemukan di peta, Anda bisa menggunakan fitur satelit atau street view di Google Maps untuk mencari area yang terlihat menarik namun jarang dilewati. Perhatikan ulasan atau foto dari pengguna lain yang mungkin mengindikasikan adanya tempat menarik di lokasi terpencil. Terkadang, “petunjuk” kecil di peta bisa mengarah pada penemuan besar.
Tantangan dan Solusi dalam Menjelajahi Hidden Gem
Meskipun menjanjikan pengalaman yang unik, mencari dan mengunjungi hidden gem juga memiliki tantangannya sendiri. Sebagai seorang penjelajah yang berpengalaman, saya sering menghadapi beberapa kendala yang perlu diantisipasi:
1. Tantangan Aksesibilitas dan Infrastruktur
Sesuai namanya, akses menuju hidden gem seringkali sulit. Jalanan mungkin belum beraspal, minim penerangan, atau bahkan harus melewati medan yang menantang seperti hutan atau sungai. Infrastruktur pendukung seperti toilet, tempat parkir, atau warung makan juga bisa sangat terbatas atau tidak ada sama sekali. Ini membutuhkan persiapan ekstra, baik kendaraan maupun fisik.
Solusi: Lakukan riset mendalam tentang rute dan kondisi jalan sebelum berangkat. Gunakan kendaraan yang sesuai (misalnya motor trail atau mobil 4×4 jika medannya ekstrem). Bawa perlengkapan dasar seperti air minum, makanan ringan, P3K, dan power bank. Selalu informasikan rencana perjalanan Anda kepada orang lain.
2. Risiko Ekspektasi Tidak Sesuai Realita
Terkadang, apa yang terlihat indah di foto atau video media sosial tidak sepenuhnya sama dengan kenyataan di lapangan. Bisa jadi tempatnya sudah tidak sebersih dulu, atau suasana yang diharapkan tidak tercapai karena faktor cuaca atau kondisi lainnya. Ini bisa menimbulkan kekecewaan.

Solusi: Tetapkan ekspektasi yang realistis. Ingat bahwa hidden gem adalah tempat yang “apa adanya”. Nikmati proses penemuan dan petualangannya, bukan hanya hasil akhirnya. Cari beberapa ulasan dari sumber berbeda untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap.
3. Ancaman Viral dan Kehilangan Keaslian
Ini adalah dilema terbesar bagi para penemu hidden gem. Setelah ditemukan dan dibagikan di media sosial, sebuah hidden gem bisa dengan cepat menjadi viral dan ramai dikunjungi. Akibatnya, tempat tersebut bisa kehilangan keasliannya, menjadi kotor, atau bahkan rusak karena membludaknya pengunjung yang tidak bertanggung jawab. Feastin.id menyoroti bagaimana media sosial membuat istilah “harta tersembunyi” tak lagi spesial.
Solusi: Jika Anda menemukan hidden gem, pertimbangkan untuk tidak membagikan lokasi persisnya secara publik, atau setidaknya edukasi audiens Anda tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian tempat tersebut. Dukung inisiatif lokal yang bertujuan menjaga keaslian hidden gem. Jadilah pengunjung yang bertanggung jawab.
Tren dan Masa Depan Hidden Gem di Era Digital
Popularitas hidden gem telah meroket, terutama didorong oleh platform media sosial seperti TikTok dan Instagram. Konten-konten yang menampilkan “tempat rahasia” atau “kuliner tersembunyi” seringkali menjadi viral dalam waktu singkat. Ini menciptakan paradoks: semakin banyak hidden gem yang ditemukan dan dibagikan, semakin sedikit yang benar-benar “tersembunyi”.
Menurut Inventure.id (seperti dikutip Jajan Jalan), hidden gem di Indonesia mulai populer sejak pandemi Covid-19, ketika masyarakat mencari tempat wisata yang masih asri untuk menghindari kerumunan. Tren ini diperkuat oleh preferensi Gen Z yang mencari pengalaman unik dan otentik, bukan sekadar destinasi populer.
Ke depan, istilah hidden gem mungkin akan terus berevolusi. Mungkin akan ada pergeseran dari “tersembunyi secara fisik” menjadi “tersembunyi dari keramaian mainstream” atau “unik di tengah homogenitas”. Tantangannya adalah bagaimana menjaga esensi keaslian dan eksklusivitas saat informasi begitu mudah menyebar. Para penjelajah sejati akan terus mencari “permata” baru, sementara masyarakat perlu lebih cerdas dalam menyematkan dan mengonsumsi konten hidden gem.
Penting untuk diingat bahwa nilai sejati dari hidden gem bukan hanya pada lokasinya yang tersembunyi, tetapi pada pengalaman otentik, kualitas yang tak terduga, dan sensasi penemuan yang personal. Di tahun 2025 dan seterusnya, hidden gem akan tetap menjadi daya tarik bagi mereka yang mencari petualangan, keunikan, dan koneksi yang lebih dalam dengan lingkungan sekitar.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apa perbedaan hidden gem dengan tempat wisata populer?
Perbedaan utamanya terletak pada tingkat popularitas dan aksesibilitas. Hidden gem adalah tempat yang belum banyak diketahui, seringkali sulit dijangkau, dan menawarkan pengalaman yang lebih otentik serta personal. Contohnya, sebuah air terjun terpencil yang hanya diketahui warga lokal. Sebaliknya, tempat wisata populer sudah dikenal luas, mudah diakses, dan biasanya ramai pengunjung, seperti Candi Borobudur atau Pantai Kuta. Hidden gem cenderung mempertahankan keasliannya, sementara tempat populer seringkali sudah sangat dikomersialkan.
Mengapa hidden gem menjadi populer di media sosial?
Popularitas hidden gem di media sosial didorong oleh beberapa faktor. Pertama, keinginan pengguna untuk menampilkan konten yang unik dan berbeda dari yang lain, yang bisa meningkatkan engagement. Kedua, tren pencarian pengalaman otentik dan eksklusif, terutama di kalangan Gen Z yang bosan dengan destinasi mainstream. Ketiga, algoritma platform seperti TikTok dan Instagram yang cenderung memviralkan konten-konten penemuan baru. Namun, ini juga menimbulkan paradoks, di mana tempat yang viral bisa kehilangan status “tersembunyi”nya.

Apakah semua tempat tersembunyi bisa disebut hidden gem?
Tidak semua tempat tersembunyi bisa disebut hidden gem. Kriteria penting lainnya adalah kualitas atau nilai yang luar biasa. Sebuah tempat harus memiliki keindahan yang menakjubkan, cita rasa kuliner yang lezat, atau keunikan yang menarik, meskipun lokasinya terpencil. Jika tempat tersebut tersembunyi namun tidak menawarkan nilai lebih, maka ia hanyalah tempat tersembunyi biasa, bukan “permata tersembunyi”.
Bagaimana cara memastikan hidden gem tetap ‘tersembunyi’ setelah ditemukan?
Ini adalah tantangan besar di era digital. Untuk menjaga keaslian hidden gem, Anda bisa memilih untuk tidak membagikan lokasi persisnya secara publik di media sosial. Jika memang ingin berbagi, edukasi audiens tentang pentingnya menjaga kebersihan, kelestarian alam, dan menghormati budaya lokal. Dukung inisiatif pariwisata berkelanjutan yang dikelola oleh masyarakat setempat. Ingat, tujuan utama adalah menikmati, bukan merusak.
Apakah hidden gem hanya berlaku untuk tempat wisata dan kuliner?
Meskipun paling sering diasosiasikan dengan tempat wisata dan kuliner, konsep hidden gem sebenarnya lebih luas. Istilah ini juga bisa digunakan untuk menggambarkan produk dengan kualitas unggul yang belum populer, karya seni (musik, lukisan, buku) yang brilian namun belum dikenal luas, atau bahkan individu yang memiliki bakat luar biasa namun belum mendapatkan pengakuan publik. Intinya adalah sesuatu yang berharga namun belum terungkap secara massal.
Apa risiko mengunjungi hidden gem?
Ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan. Pertama, aksesibilitas yang sulit bisa berbahaya jika tidak dipersiapkan dengan baik (medan terjal, minim sinyal). Kedua, minimnya fasilitas seperti toilet atau tempat sampah. Ketiga, risiko keamanan jika lokasinya terlalu terpencil dan tidak ada pengawasan. Keempat, risiko kerusakan lingkungan jika pengunjung tidak bertanggung jawab setelah tempat tersebut viral. Selalu prioritaskan keselamatan dan kelestarian saat menjelajah.